Kemenangan Timnas U-19 3-2 atas Korea Selatan dalam pertandingan kualifikasi piala AFC memang seperti petir di siang bolong yang mengagetkan seluruh pecinta sepakbola tanah air, sekaligus menggembirakan karena Korea Selatan adalah salah satu kekuatan sepakbola asia yang sudah menancapkan kekuatannya di dunia internasional dengan menjadi langganan wakil asia di piala dunia. Untuk AFC sendiri korea selatan merupakan juara bertahan dengan torehan 12 kali juara.
Menyaksikan pertandingan baik secara langsung di Gelora Bung Karno ataupun melalui siaran televisi terasa menegangkan, sebelumnya saya agak meragukan mengingat lawannya mempunyai nama besar yang bisa melemahkan mental pemain Timnas U-19, ternyata dari menit-menit awal rasa itu tidak terlihat sama sekali, penguasaan bola, ketenangan, umpan-umpan pendek mengalir dari kaki ke kaki dengan smooth, lancar, dan tidak ada kesan grogi seperti ketakutan banyak orang.
Namun kekhawatiran lainnya muncul karena datangnya hujan yang menimbulkan pertandingan menjadi tidak sempurna, berkali kali aliran bola dari kedua tim berhenti karena genangan air hujan, hingga akhirnya melalui akselerasi Ilham dari sisi kiri melakukan umpan silang ke depan gawang korea di sambut dengan tendangan keras oleh Evan Dimas tidak dapat ditangkap oleh kiper korea selatan dan Goal, 1-0 untuk Indonesia. kemudian beberapa menit berselang akselerasi pemain korea di kotak penalti membuat Hansa Mulya Pratama sedikit terlambat mengantisipasi laju bola hingga mengenai kaki dan membuat wasit menunjuk titik putih, dan dieksekusi gol 1-1.
Kondisi lapangan makin tidak layak untuk diteruskan karena genangan air merata di lapangan GBK yang akhirnya membuat wasit menghentikan permainan di menit ke 42, hingga lapangan memungkinkan untuk melanjutkan pertandingan.
Setelah beberapa menit akhirnya bisa dilanjutkan, tetap dengan suasana menegangkan, namun dukungan 50 ribu penonton tetap menggema sambil menyanyikan lagu lagu penyemangat timnas, hingga akselerasi dari Maldini Pali yang menyusur di sisi kanan tidak berhasil dihadang pemain belakang korea dan umpan ke tengah kotak penalti terukur di sambut lagi oleh evan dimas dan goal kedua Indonesia memimpin 2-1 atas korea.
Pertandingan berlanjut semakin seru dengan harapan kemenangan di depan mata, akhirnya setelah mendapat umpan lagi-lagi ilham yang kali ini berpindah ke kanan berhasil mengecoh pertahanan korea hingga akhirnya mengalirkan bola ke tengah depan kotak penalti korea yang di sambut dengan sedikit sontekan oleh Mukhlis ke arah Evan Dimas yang berada di posisi bebas dan disambut dengan tendangan keras mengarah ke gawang korea membuat hattrick dari Evan Dimas 3-1 untuk Indonesia.
Kondisi kemenangan yang sudah di depan mata menjadikan pertandingan semakin panas hingga beberapa kali menyebabkan pelanggaran, yang membuat wasit mengeluarkan kartu kuning. Hingga akhirnya melalui tendangan bebas berhasil diteruskan dengan sundulan melambung ke pojok kiri gawang Indonesia dan merubah kedudukan menjadi 3-2 yang sekaligus menjadi skor akhir dari pertandingan tersebut.
Kemenangan ini membuat Indonesia memimpin Grup G dan lolos ke babak final Piala AFC di Myanmar, dengan nilai sempurna, 9. dan Korea Selatan 6. Filipina yang bermain imbang 2-2 dengan Laos sama-sama memperoleh nilai 1.
Susunan Pemain Korea Selatan vs. Indonesia:
KOREA SELATAN: Lee Taehui; Pak Mingyu, Lim Seunggyeom (C), Kim Jeongmin, Hwang Kiwook; Hwang Hee-Chan, Seol Taesu, Choi Jaehun; Lee Gwanghyeok, Kim Shin, Shim Jehyeok.
INDONESIA: Ravi Murdianto; Putu Gede, Fatchu Rochman, Sahrul Kurniawan, Hansamu Yama; Evan Dimas (C), Hargianto, Zulfiandi; Maldini, Muchlis Hadi, Ilham Udin..
Kemenangan ini bisa menjadi secercah harapan bagi timnas kita untuk bangkit dan sukses di kanca dunia..
ReplyDelete